Menjaga kesehatan jiwa menjadi hal yang kerap terlupakan oleh para lansia. Kebanyakan lansia lebih memilih untuk mengutamakan kesehatan fisik dibandingkan dengan kesehatan jiwa. Padahal, menjaga kesehatan jiwa sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Kesehatan jiwa yang baik akan berdampak positif pada kesehatan fisik, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), 20% lansia (berusia 60 tahun ke atas) di dunia diketahui memiliki gangguan kejiwaan. Ada berbagai macam gangguan kejiwaan yang menyerang lansia, yakni demensia, depresi, gangguan kecemasan. Menurut WHO, demensia merupakan sindrom yang terjadi karena penurunan memori, pikiran, perilaku, serta kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Saat ini, diperkirakan lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia mengalami demensia. Pada tahun 2030 mendatang, jumlah pengidap demensia diperkirakan bisa mencapai 82 juta jiwa.
Selain demensia, gangguan kejiwaan lainnya yang menyerang lansia adalah depresi. National Health Service (NHS) England (pdf) menyebutkan ada berbagai macam gejala depresi. Gejala depresi pada lansia tak muncul sebagai gejala psikologis saja, tetapi juga gejala biologis.
Lalu, mengapa lansia kerap mengalami gangguan jiwa?
Sebenarnya, gangguan jiwa bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa muda, hingga orang-orang lanjut usia. Namun, orang yang lebih tua mungkin mengalami stres kehidupan yang lebih banyak dan penurunan kemampuan fungsional karena bertambahnya usia. Para lansia juga lebih banyak mengalami peristiwa seperti berkabung atau penurunan status ekonomi dengan menjalani periode pensiun.
Selain itu, ada juga beberapa penyebab lain, di antaranya:
Semua pemicu stres ini dapat mengakibatkan isolasi, kesepian, atau tekanan psikologis pada orang tua. Kondisi ini yang membuat mereka lebih rentan mengalami gangguan jiwa.
Untuk menjaga kesehatan jiwa para lansia, ada berbagai hal yang dapat dilakukan, yaitu:
Hal pertama yang wajib dilakukan adalah mulai mengatur pola makan sehat dan teratur. Asupan makanan yang sehat dan mengandung gizi seimbang dapat memberikan dampak yang baik kepada kesehatan fisik dan jiwa para lansia.
Bersosialisasi memiliki dampak baik bagi kesehatan, sehingga penting untuk tetap menjalani aktivitas bersama keluarga dan teman. Melakukan interaksi sosial dapat menjaga kesehatan jiwa, dan membuat pikiran menjadi lebih terbuka. Selain itu, lansia juga tidak akan merasa terkurung di dalam rumah.
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari stres. Jangan bebani pikiran secara berlebihan. Ingat, stres memicu depresi dan cemas berlebihan yang tentu buruk untuk kesehatan.
Untuk menghindari stres, Anda bisa mencurahkan perasaan pada orang yang Anda percaya, seperti sahabat atau keluarga dekat. Selain itu, Anda juga bisa mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat seperti mengikuti kegiatan seminar kesehatan Sehat Bersama Mantap Online dari Bank Mantap. Kunjungi link ini https://pensiunberkarya.com/event/ untuk informasi lebih lengkapnya! 🙂