Tantangan selama kita berpuasa tidak hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi juga terhadap bau mulut. Mungkin hampir setiap orang yang berpuasa di bulan Ramadan merasakan masalah ini. Saat tak berpuasa, bisa saja kita terselamatkan dari bau mulut dengan mengunyah permen. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan di bulan Ramadan.
Oleh sebab itu, karena tidak percaya diri, banyak dari kita atau sebagian besar orang menjadi lebih pendiam karena takut membuat lawan bicara merasa tak nyaman. Lalu, apa sebenarnya penyebab masalah bau mulut?
Baca juga: Apakah Lansia Boleh Melakukan Diet? Lalu, Diet Seperti Apa?
Mengutip wawancara detikHealth dengan Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKgA (K), PhD, spesialis kedokteran gigi anak, bahwa ada 3 faktor utama yang menyebabkan munculnya bau mulut saat berpuasa. Pertama, sinus di hidung. Kedua, kondisi mulut termasuk gigi, karang gigi, gigi bolong, lidah, sariawan, dan infeksi jaringan lemak. Sedangkan ketiga, kondisi di bawah mulut, yaitu paru-paru dan saluran pencernaan.
Namun, penyebab paling umum dari bau mulut adalah karena adanya bakteri di area gigi juga lidah. Begitu juga saat kita puasa di bulan Ramadan, masalah ini bisa datang kembali.
Tetapi kita tak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengatasi atau mencegah bau mulut, yakni sebagai berikut!
Kebersihan gigi dan mulut menjadi kunci utama untuk terhindar dari terjadinya bau mulut. Secara alami, bakteri bersembunyi di dalam mulut sehingga ketika kebersihan mulut diabaikan, maka bakteri akan semakin banyak. Hal ini memicu mulut mengeluarkan bau tak sedap.
Di bulan Ramadan, sangat dianjurkan bagi kita untuk bisa menggosok gigi setelah makan di saat sahur dan sebelum tidur. Luangkan waktu setidaknya dua menit untuk menggosok gigi. Tak hanya gigi, Anda juga perlu membersihkan bagian lidah. Gunakan pula obat kumur yang tidak mengandung alkohol bila perlu.
Asupan makanan sehat seperti buah dan sayur menjadi cara efektif untuk menghilangkan bau mulut selama berpuasa di bulan Ramadhan. Cobalah rutin konsumsi buah dan sayur dalam menu sahur serta berbuka puasa.
Karena manfaat buah dan sayur tak sekedar meringankan rasa lapar pada siang hari dan mencukupi kebutuhan nutrisi saja, tetapi juga bisa membersihkan plak dan sisa makanan. Antioksidan dalam keduanya juga berkontribusi pada kesehatan gigi dan mulut.
Ketika menjalani puasa, kita tidak memungkinkan untuk menjaga asupan cairan atau air di siang hari. Oleh karena itu, saliva atau air liur menjadi obat kumur alami untuk membersihkan bakteri di dalam mulut. Tak heran jika mulut menjadi bau karena kurangnya produksi air liur saat berpuasa.
Cara yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga asupan air di waktu buka puasa sampai dengan sahur. Anda bisa mengaturnya sesuai dengan kemampuan. Misalnya, meminum dua gelas air putih saat sahur dan dilanjutkan dengan satu gelas ketika waktu berbuka.
Menjelang malam, lanjutkan dengan empat gelas air putih. Dengan pembagian segelas sebelum makan, dua gelas setelah makan, dan terakhir segelas sebelum tidur.
Agar seharian penuh mulut tetap terasa segar dan bersih, hindari makanan beraroma menyengat ketika sahur. Misalnya seperti bawang putih dan bawang bombay mentah yang perlu dihindari. Karena jenis ini menjadi penyebab utama bau mulut. Bau bawang akan tetap bertahan walaupun kita sudah menggosok gigi berkali-kali. Alangkah baiknya jika Anda menghindari konsumsi bawang saat sahur.
Selain karena bau dari asap rokok, bau mulut pada perokok juga disebabkan oleh bahan kimia di dalam rokok yang memudahkan terjadinya peradangan dan infeksi pada gigi dan gusi. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan mulut kering.
Cobalah untuk menerapkan langkah atau cara menghilangkan bau mulut di atas saat berpuasa. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi menghindar saat diajak berbicara dengan orang lain dan tetap aman selama berpuasa.