Ketika berusia lanjut, hal yang wajar jika kemampuan otak mengalami degenerasi atau penurunan fungsi. Jika seseorang tidak ingin pikun atau mudah lupa ketika masa tua nanti, para ahli menyarankan untuk mengasah otak dengan berbagai aktivitas.
Salah satu cara untuk mengasah otak yang baik adalah dengan memainkan permainan yang membutuhkan kemampuan untuk berpikir. Menurut beberapa studi, permainan klasik, seperti scrabble, catur, maupun teka-teki silang, dapat melatih otak dan menjaganya tetap terasah tajam.
Namun, di zaman teknologi yang telah maju ini, berbagai aktivitas berbasis online sudah bisa didapatkan dengan mudah. Ada berbagai kegiatan online yang dapat dilakukan oleh lansia yang telah memiliki gangguan mobilitas maupun kognitif untuk tetap mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang positif dan produktif, seperti jigsaw puzzle, teka-teki silang, permainan tebak gambar, hingga kuis pengetahuan umum.
Melansir dari laman Alzheimer’s Indonesia, beberapa penelitian menunjukkan, bahwa melakukan kegiatan sederhana seperti bermain games asah otak sebagai upaya ‘latihan otak’, dapat membantu lansia atau Orang Dengan Demensia dalam aspek memori dan proses berpikir.
Mengenal Silver Snipers
Berbicara soal permainan yang baik dilakukan oleh lansia, ada satu kelompok lansia di Swedia yang memilih cara lain untuk membuat mereka tetap aktif mengasah otak di masa tua. Mereka menamai kelompok tersebut dengan nama Silver Snipers.
Baca juga:
Silver Snipers sendiri merupakan tim video game profesional yang aktif di permainan online Counter Strike: Global Offensive. Melansir dari svt.com, salah satu anggota Silver Snipers, Bertil Englund, yang berusia 81, mengatakan bahwa dengan cara ini mereka bisa tetap mengasah otak sekaligus mendekatkan diri mereka ke generasi yang lebih muda. Di lain hal, ia juga mengatakan, bahwa hal ini sangat luar biasa karena di antara lansia dan generasi muda tetap bisa terhubung melalui sebuah permainan online, bahkan bisa bermain dengan cucu mereka.
Berawal dari iklan yang mengundang para gamer untuk bergabung pada turnamen DreamHack di Swedia. Itulah awal mula para anggota tergabung dalam sebuah tim yang bernama Silver Snipers.
Namun, tim ini terbentuk murni untuk bisnis. Mereka sampai mempekerjakan Tommy Ingemarsson, seorang pemain veteran yang pernah tergabung dalam tim Ninja in Pyjamas pada dekade 2000-an. Tommy yang akrab disebut “Potty” ini menjadi mentor dari tim yang beranggotakan lansia tersebut. Meski pengalaman para anggota lansia sebagai tim sangat sedikit, Silver Snipers bertekad untuk menunjukkan keahlian mereka pada ajang-ajang turnamen profesional.
Sebuah jurnal yang dipublikasi oleh Neuroscience, lewat seorang peneliti yang bernama Craig Stark dari University of California menyebutkan, bahwa bermain video game 3 dimensi atau 3D dapat membantu kemampuan memori otak karena kemungkinan banyaknya informasi yang harus diolah ketika seseorang bermain.
Setelah berkenalan dengan Tim E-Sports Lansia Silver Snipers, apakah Anda tertarik untuk mencoba bermain game online juga?