x

Kenali Sindrom Geriatri Pada Masa Lansia dan Cara Menanganinya

Share

Ketika memasuki masa lanjut usia, berbagai masalah kesehatan bisa saja atau bahkan sering terjadi karena kebiasaan buruk yang mungkin dilakukan di masa muda dahulu. Misalnya saja, seperti pola makan yang berantakan, sering begadang, dan keburukan lainnya yang akibatnya baru dirasa di hari tua. Berbagai masalah atau keluhan kesehatan yang muncul tersebut pada orang-orang lanjut usia disebut juga dengan istilah sindrom geriatri. Lalu, apa saja masalah kesehatan yang umumnya terjadi pada usia lanjut, dan bagaimana cara menanganinya agar senantiasa menjadi lansia yang tetap sehat? Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Sindrom Geriatri Pada Masa Lanjut Usia

Kementerian Kesehatan Indonesia memaparkan bahwa jumlah penduduk usia lanjut lebih dari 60 tahun di Indonesia pada tahun ini diprediksi mencapai 10% dari seluruh penduduk Indonesia. Meningkatnya jumlah lansia akan menimbulkan satu kendala,  terutama dari segi kesehatan, salah satunya sindrom geriatri. 

Sindrom geriatri merupakan kumpulan gejala atau masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia akibat penurunan fungsi tubuh dan kejiwaan, sosial-ekonomi, maupun perubahan drastis pada lingkungan sekitar. Jika kita artikan secara terpisah, sindrom sendiri adalah kumpulan gejala yang muncul bersamaan dan biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu. Sedangkan  geriatri adalah sebutan bagi kaum lanjut usia, yaitu orang berusia di atas 60 tahun. 

Contoh yang paling umum dari sindrom ini adalah penurunan nafsu makan. Hilangnya nafsu makan terjadi karena kondisi fisik yang mengalami proses penuaan, seperti penurunan fungsi indera penciuman dan perasa sehingga membuat lansia malas makan karena makanan terasa hambar. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan lansia mengalami sindrom geriatri ini, yaitu faktor genetik, kondisi fisik maupun psikologis, kondisi lingkungan, hingga status sosial. Oleh karena itu, sindrom ini tidak bisa dianggap remeh, sebab dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius, seperti gangguan fungsi organ, bahkan meningkatkan risiko kematian. 

Berbagai Macam Sindrom Geriatri Pada Masa Lansia dan Cara Menanganinya

Sindrom geriatri pada lansia sendiri ditandai dengan beberapa masalah kesehatan, mulai dari gangguan fungsi kognitif, gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, hingga gangguan mobilitas. Berikut ini ada beberapa jenis gangguan kesehatan pada lansia yang tergolong ke dalam sindrom geriatri, di antaranya:

1. Inkontinensia Urine Atau Tinja

Masalah kesehatan yang pertama adalah inkontinensia urine atau dapat diartikan sebagai ketidakmampuan menahan keluarnya urin pada saat yang tidak tepat. Penderita sindrom geriatri juga bisa mengalami inkontinensia tinja atau tidak bisa menahan buang air besar. Bagi lansia yang mengalami inkontinensia urine, dianjurkan untuk mengurangi konsumsi minuman beralkohol, berkafein, atau soda yang dapat meningkatkan produksi urin. Sedangkan penanganan inkontinensia tinja pada lansia adalah dengan pemberian obat-obatan, mengatur pola makan, fisioterapi, atau dengan operasi untuk memperbaiki otot di sekitar anus. Bagi lansia yang mengalami inkontinensia urine ataupun tinja dianjurkan untuk menggunakan popok dewasa.

2. Gangguan Tidur

Gangguan tidur yang biasanya sering dialami oleh lansia, seperti susah tidur, tidur tidak nyenyak, atau sering terbangun saat tidur, sangat mengganggu kualitas kondisi kesehatan lansia. Karena di pagi hari biasanya badan menjadi lemas atau terasa lesu. Untuk lansia yang mengalami gangguan ini dapat ditangani dengan terapi perilaku kognitif dan pemberian obat-obatan dari dokter. Selain itu, disarankan juga untuk membatasi waktu tidur siang, serta tidak berolahraga dan minum minuman berkafein di sore hari.

3. Gangguan Keseimbangan Atau Kemampuan Bergerak

Berkurangnya kemampuan bergerak atau keseimbangan bisa diakibatkan oleh minimnya aktivitas fisik karena penurunan fungsi fisik tubuh atau penyakit yang diderita. Sehingga kemampuan gerak seringkali membuat para lansia lebih mudah terjatuh dan mengalami cedera atau terluka hingga patah tulang. 

Penyebab lain dari gangguan keseimbangan ini juga disebabkan oleh gangguan penglihatan, gangguan organ keseimbangan atau sensor motorik. Sehingga dapat memicu trauma fisik maupun psikososial pada lansia. Misalnya, seperti hilangnya rasa percaya diri, cemas, depresi, dan rasa takut jatuh. Untuk itu, pastikan lingkungan tempat tinggal atau rumah lansia yang mengalami sindrom geriatri ini aman dan memiliki fasilitas yang baik agar tidak berpotensi menyebabkan cedera. 

4. Demensia

Demensia merupakan penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemunduran fungsi kognitif, perubahan perilaku, dan fungsi otak lainnya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Demensia pada lansia dapat terjadi karena penuaan alami, penyakit alzheimer, stroke berulang, trauma kepala, gangguan hormon, masalah nutrisi, dan lain-lain.

Oleh karena itu, lansia yang mengalami masalah kesehatan ini, perlu menjalani pola makan dengan gizi seimbang, mengonsumsi suplemen vitamin E, asam folat, dan omega-3 yang dianjurkan dari dokter. Penanganan yang sangat teliti perlu didapatkan oleh lansia dengan demensia ini, seperti pemberian obat-obatan untuk meringankan gejalanya. Selain itu, dukungan keluarga juga sangat bermanfaat untuk para penderita geriatri yang mengalami demensia.

5. Delirium

Delirium adalah suatu kebingungan akut yang ditandai dengan bicara melantur, gelisah, sulit mengalihkan perhatian, ketakutan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme di otak akibat gangguan metabolik, infeksi, trauma kepala, atau efek samping obat yang dikonsumsi. Lansia dengan sindrom geriatri yang mengalami gangguan ini, sangat penting mendapat pemantauan langsung di rumah sakit. Karena jika tidak dipantau, mereka dapat melukai diri sendiri atau orang lain. sehingga jika hal itu terjadi, maka dokter akan secara langsung memberikan pengobatan. 

6. Osteoporosis

Gangguan osteoporosis atau pengeroposan pada tulang sangat umum terjadi pada lansia, khususnya wanita. Seiring dengan proses penuaan, maka kondisi kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan tulang semakin menurun. Oleh sebab itu, lansia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tulang secara rutin. Cara untuk menangani osteoporosis ini, bisa diatasi dengan meningkatkan asupan kalsium, vitamin D, dan pengobatan dari dokter. Selain itu, aktivitas fisik seperti senam osteoporosis juga penting untuk menjaga kesehatan tulang. 

Selain beberapa masalah kesehatan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa masalah kesehatan lain yang juga masuk ke dalam kategori sindrom geriatri, di antaranya seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, gangguan seksual, daya tahan tubuh melemah, malnutrisi atau gangguan makan, dan kelainan fungsi organ, seperti ginjal atau hati. 

Perubahan gaya hidup dan pola makan sehat adalah salah satu cara yang direkomendasikan. Beberapa aktivitas sehat pun juga dianjurkan untuk lansia yang diharapkan menjadi bentuk latihan motorik. 
Bagi Anda yang ingin terus mendapatkan informasi seputar kesehatan lansia, bisa cek artikel lainnya di https://pensiunberkarya.com/artikel/ atau bisa kunjungi https://pensiunberkarya.com/event/ untuk mengetahui jadwal kegiatan atau seminar  kesehatan dari Bank Mantap secara gratis.