x

The Posh Club, Tempat Unik Untuk Lansia Berpesta

Share
Wanita lansia berdandan nyentrik ala 50-an

Di sebuah ruangan besar yang sedikit gelap diiring lampu-lampu pertunjukkan, beberapa lelaki dan wanita paruh baya berdansa mengikuti alunan musik rockabilly tahun 50-an. Sebagian besar lainnya dari mereka menyeruput teh yang disajikan dalam sebuah gelas seruling. Semua bersorak ketika pembawa acara yang mengenakan dasi kupu-kupu, kemeja, dan celana berbahan beludru panas membuka pesta dan membacakan urutan acara apa saja yang akan disajikan. 

Namun, mungkin ada dua perbedaan di sini. Yang biasanya sebuah klub identik dengan pengunjung anak-anak muda atau remaja dan dibuka pada malam hari. Klub ini ramai dikunjungi pada pukul 2 siang, dan para pengunjung di sini setidaknya identik dengan orang-orang berusia 60 tahun atau bahkan lebih.

Ya, selamat datang di The Posh Club!

“Lansia juga berhak bahagia”, inilah salah satu pernyataan atau konsep yang diusung oleh The Posh Club. The Posh Club merupakan klub yang buka pada siang hari dan diperuntukkan bagi orang tua yang berusia di atas 60 tahun. Salah satu tujuan klub unik ini adalah mengajak para lansia berdandan dan keluar rumah untuk berpesta maupun bersenang-senang. 

Klub ini bertempat di London, Inggris, dan dicetuskan oleh dua kakak-beradik bernama Simon dan Annie pada tahun 2014. Dilansir dari theguardian.com, Simon dan Annie bercerita alasan mengapa mereka tercetus untuk membangun konsep klub seperti ini, karena mereka bertekad membantu sang ibu yang kesepian sepeninggal ayah mereka. Keduanya kemudian mengorganisir sebuah “Tea Party” atau pesta teh yang diikuti sang ibu dan ketiga temannya. Lalu, konsep ini dikembangkan lebih meriah lagi, hingga akhirnya tersaji penampilan para penari, kabaret, dan pernak-pernik nan glamor. 

Hingga kini, konsep ini dirancang untuk menjadi malam yang menyenangkan tetapi dilakukan pada siang hari. Suasana di dalam The Posh Club juga memperdengarkan musik-musik dari Rockabilly ditemani sajian teh dan sandwich. Simon dan Annie juga berharap bahwa konsep ini bisa ditiru di seluruh negara dan diselenggarakan secara rutin di setiap minggunya. Untuk datang melihat pertunjukkan, berdansa, dan menikmati hidangan di dalamnya, para pengunjung, khususnya lansia, harus merogoh kocek 5 poundsterling atau hampir setara dengan Rp100.000. Fokus utama dari acara ini adalah untuk bersenang-senang, hiburan ringan, berbincang dengan sahabat, serta kegiatan solidaritas.

Sebagaimana kita ketahui, ketika lanjut usia atau menjalani masa pensiun, aktivitas yang dilakukan pun biasanya cenderung berkurang. Melansir data yang dikutip oleh  theguardian.com, sebuah studi tahun di 2015, yang dilakukan oleh Badan Amal bernama Abrahams, menunjukkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian dini dan bisa berbahaya bagi kesehatan seperti seseorang yang merokok 15 batang sehari.

Di The Posh Club ini, banyak lansia yang memang secara khusus mengikuti acara di dalamnya untuk melepas rasa sepi. Mereka beranggapan bahwa hidup hanya sekali dan harus banyak diisi dengan kegiatan-kegiatan seru yang menyenangkan, ketimbang hanya berbaring di atas kasur seharian. Saat ini, The Posh Club sudah berada di 5 lokasi, di London, yaitu di daerah Hastings, Brighton, Elephant and Castle, Hackney, dan Crawley. 

Apakah Anda setuju jika konsep The Polish Club ini juga diadakan di Indonesia? 😀