Situasi Pandemi Covid-19 yang masih juga belum berakhir ini memang mengubah kehidupan manusia, salah satunya lansia. Kini mungkin kita sebagai lansia berusaha untuk tetap menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari virus tersebut. Karena diketahui, lansia merupakan orang yang paling rentan terdampak virus ini.
Semua orang, dari anak kecil, remaja, dewasa, hingga lansia tentunya dalam situasi ini berusaha mencari kegiatan positif untuk tetap waras menghadapinya, misalnya dengan melakukan kegiatan olahraga. Berbicara soal olahraga, ada satu komunitas unik yang beranggotakan para lansia yang gemar berolahraga.
Namanya Portugal atau dikenal dengan Persatuan Orang Tua Gaul. Kalau biasanya komunitas lari berisikan anak-anak muda, komunitas Portugal ini merupakan komunitas para orang tua atau lansia yang gemar olahraga, khususnya lari atau jogging.
Mereka rutin berlari setiap pagi hari di seputaran Alun-alun Utara, Yogyakarta atau menyusuri objek wisata yang ada di kawasan Jeron Beteng, seperti Tamansari, Sumur Gumuling, Plengkung Gading bahkan hingga Makam Raja-Raja Imogiri, Kabupaten Bantul. Wah, berapa kilometer ya kalau kita hitung-hitung? Dan yang tidak ketinggalan tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, ada hal yang menarik dari komunitas ini, di mana parang anggotanya rata-rata berusia di atas kepala lima dan bahkan ada yang paling tua berusia 72 tahun. Ada pepatah bilang “tua-tua keladi, makin tua makin jadi” mungkin bisa kita sematkan pada para anggota Portugal ini. Meski dibilang tua, namun semangat mereka tidak kalah dengan anak muda dalam menyambut udara segar pagi hari.
Portugal sendiri dibentuk pada tahun 2018 dan hingga saat ini anggota dan kegiatannya terus berkembang luar biasa. Biasanya komunitas Portugal berlari atau jalan pagi di sekitar Alun-Alun, lalu kemudian melepas lelah sambil berbincang di Pendopo Lawas yang ada di sebelah timur Alun-alun Utara Yogyakarta. Ketika beristirahat mereka biasanya juga saling bercerita tentang pengalaman, termasuk meminum sajian hangat dan penganan ringan.
Tujuan utama dibentuknya komunitas ini intinya memang untuk ngobrol “ngalor-ngidul” sambil tukar pikiran, selain juga berolahraga. Para anggota mengungkapkan yang penting bisa jaga kesehatan, membuat hati dan pikiran bahagia agar makin tambah semangat di masa pensiun.
Saat ini jumlah anggota komunitas Portugal sekitar 50 sampai 60 orang dari berbagai kalangan yang mayoritas merupakan pensiunan guru, TNI, Polri, pensiunan Pemda dan lainnya. Meski tergolong tua, namun bisa dikatakan mereka masih perkasa, menyusuri jalan sepi bersama matahari pagi, atau bisa dibilang usia Kolonial, tapi semangat milenial.
Bagaimana dengan Anda? Komunitas apa yang Anda ikuti di masa pensiun?